Seorang Guru Muda

Gurumu yang muda
sedang kau kian membesar
ilmuku sedia mencurah-curah
dulu wajahku muda
sekarang kian menua...

Gurumu yang muda
masih di situ
masih dengan beg yang lama
kemeja bertali leher yang sama
namun dari bibir suaranya
sudah menua
walaupun sentiasa berdoa...

Gurumu yang muda
dia masih di situ
berdiri sebagai guru
entah ke mana


11.25pm (6-7-2009)
4 Responses
  1. mal887 Says:

    Seorang Guru Tua...

    aku seorang guru tua
    kaku di situ..
    merenung masa silam
    bersama kenangan mencengkam..

    aku seorang guru tua...
    masih di sini
    menghitung hari...
    yang bakal mendatang...

    aku seorang guru tua..
    akan ke sana...
    bersama bekal semalam..
    meredah hari, mencari diri...
    aku seorang guru tua...


  2. Teo Wei Sing Says:

    mal887,

    Aku
    guru muda yang tua
    tanpa bekal
    hanya dengan secebis salam
    enteng dipandang hina dijinak
    kau guru matang yang muda
    sentiasa berbekal
    sudah mencelupkan keringat
    mengikis durjana
    menjaga orang tua yang muda
    seperti aku
    rutin kau itu persis kayu jati yang sudah hancur
    anai-anai yang sudah menebuk masuk
    mendetik dan mendetak waktu sesudah itu.


  3. mal887 Says:

    sambungan...

    Seorang Guru Tua...

    aku seorang guru tua
    datang ke sini
    mencari diri, yang kian lari
    menjauh pergi...

    aku seorang guru tua
    dianggap muda
    kerana apa???
    huh..semacam bunyinya
    muda kah aku? atau
    aku muda?

    aku seorang guru tua
    mencari identiti
    untuk bekal esok hari
    bersama mimpi yang tidak pasti

    aku seorang guru tua
    masih di situ
    dipandang sepi
    kian menepi

    aku seorang guru tua
    tidak muda pada usia
    jauh pada nama
    yang hanya tinggal sisa...


  4. Teo Wei Sing Says:

    Guruku yang tua
    muda aku dari dia
    namun usaha kami sia-sia
    wajah kian tak ceria.

    Guruku yang tua
    masih tinggal dalam gua
    walaupun muka sentiasa bersua
    tetap tercetus huru-hara.

    Guruku yang tua
    ingin elak ditimpa celaka
    harus belajar melukis dusta
    tepuk dada tanya selera.

    Guruku yang tua
    kencing melompat berak berdiri
    salah haluan ikut kiri
    pendek kata nama dicaci.