Sesekali aku rasa ingin keluar, sesekali indahnya itu tergendala, mungkinkah itu sumpah? Tidak ku ingin teruskan perca duka mengharungi rimba dusta, sesekali rasa tidak, sesekali mengiakannya, laksana burung yang hilang sayapnya, persis ombak yang hilang alunannya. Aku? Aku yang hanya tinggal aku? Adakah itu saja yang tinggal? Atau cuma sementara? Sementara yang meniti bangku kiasan yang hina? Ku dilamun dilema...
Sesekali aku rasa ingin keluar, sesekali indahnya itu tergendala, mungkinkah itu sumpah? Tidak ku ingin teruskan perca duka mengharungi rimba dusta, sesekali rasa tidak, sesekali mengiakannya, laksana burung yang hilang sayapnya, persis ombak yang hilang alunannya. Aku? Aku yang hanya tinggal aku? Adakah itu saja yang tinggal? Atau cuma sementara? Sementara yang meniti bangku kiasan yang hina? Ku dilamun dilema...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
di persimpangan dilema?
Akak,
Ya, di persimpangan dilema, undur dikata melatah, mara dikata tidak gah, kiri dan kanan durjana jua...
Macam mana ye?
kalau ditengah-tengah, nampak bersederhana tak?